Di Indonesia, wonton dikenal dengan sebutan “pangsit” dan bisa ditemukan dalam berbagai bentuk, mulai dari pangsit rebus hingga pangsit goreng.
BACA JUGA:Cilor, Jajanan Khas Bandung yang Tetap Eksis di Tengah Gempuran Makanan Modern
BACA JUGA:Seblak Kering : Camilan Pedas Khas Bandung yang Makin Digemari di Seluruh Indonesia
Di Jepang, wonton dikenal sebagai bagian dari ramen atau sup bening. Bahkan di Amerika Serikat, wonton goreng menjadi menu wajib di banyak restoran Chinese take-out.
Seiring berkembangnya tren fusion food, wonton tidak luput dari sentuhan inovatif para koki dunia.
Di beberapa restoran modern, wonton kini hadir dengan isian yang tak biasa seperti keju, jamur truffle, bahkan cokelat dan pisang sebagai hidangan penutup.
Tak hanya itu, metode memasak wonton pun berkembang.
Selain direbus dan digoreng, kini wonton juga dimasak dengan cara dipanggang menggunakan oven konveksi, atau bahkan disajikan dalam bentuk wonton tacos—memadukan kulit wonton renyah dengan isian khas Meksiko seperti guacamole dan daging cincang berbumbu.
Food blogger ternama asal Indonesia, Livia Gunawan, menyebut wonton sebagai “kanvas kuliner yang fleksibel”.
“Kita bisa berkreasi dengan apa saja di dalam kulit tipisnya.
Bahkan vegan wonton pun kini banyak peminatnya,” ujarnya dalam unggahan terbarunya di media sosial.
Wonton bukan hanya lezat, tetapi juga dapat menjadi pilihan makan yang bergizi jika diolah dengan tepat.
Isian daging tanpa lemak, sayuran cincang, dan kaldu rendah sodium membuat wonton cocok bagi mereka yang mencari makanan sehat namun tetap nikmat.
Wonton juga terus mencuri perhatian dunia berkat tampilannya yang menarik dan cita rasanya yang mudah diterima lidah manapun.
Di aplikasi-aplikasi berbagi resep dan media sosial seperti TikTok dan Instagram, tagar #wontonrecipe dan #homemadewonton telah digunakan jutaan kali, menandakan tingginya antusiasme masyarakat global terhadap kuliner ini.
Menurut laporan Global Market Insights tahun 2024, pasar makanan beku Asia—termasuk wonton beku—mengalami pertumbuhan sebesar 8% per tahun.