Meskipun berada dalam status wacana panjang (bagian dari 3-4 calon provinsi baru di Sumatera Selatan), pembentukan Provinsi Palapa Selatan bukan sekadar retorika.
Potensi dan tantangan mencirikan sebuah titik tumpu penting dalam strategi pemerataan pembangunan nasional.
Jika berhasil:
Mempercepat konektivitas dan akses publik
Menumbuhkan otonomi ekonomi
Memperkuat identitas budaya lokal
Jika gagal (berstatus wacana semata):
Usulan bisa diabaikan oleh pemerintah pusat
Bisa menjadi alat manuver politik daerah
Buka peluang hoaks dan disinformasi
Secara keseluruhan, keberlanjutan aspirasi ini banyak bergantung pada kesiapan nyata—baik infrastruktur, kajian, dukungan politik, maupun partisipasi masyarakat.
Pemerintah daerah (Provinsi Bengkulu & Sumsel) harus menginisiasi pembentukan tim kajian yang melibatkan akademisi, birokrasi, dan pihak publik.
Pemerintah pusat perlu menetapkan tolok ukur pengkajian paling minim untuk pembahasan wacana ini, agar tidak melulu menjadi wacana kosong.
Masyarakat dan akademisi dianjurkan untuk ikut kritis terhadap informasi hoaks dan aktif dalam dialog publik.
Media lokal memiliki peran penting dalam menyajikan informasi valid dan menyaring konten provokasi politis.
Pembentukan Provinsi Palapa Selatan mewakili aspirasi panjang masyarakat di wilayah selatan Bengkulu–Sumsel.