Selain itu, beberapa pengusaha mulai menggunakan kemasan ramah lingkungan yang tetap menjaga kesan tradisional namun lebih tahan lama untuk pengiriman jarak jauh.
Pemerintah pun turut memberikan pelatihan dan bantuan modal bagi UMKM pembuat kue Jetik Manis, agar mereka dapat meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pasar.
Program sertifikasi halal dan pelatihan sanitasi makanan juga diberikan agar kue ini bisa masuk ke pasar ritel besar.
Kue Jetik Manis bukan sekadar makanan ringan.
Ia adalah simbol dari kekuatan budaya lokal yang mampu bertahan di tengah gempuran globalisasi.
Dengan rasa yang autentik, proses pembuatan yang penuh makna, serta semangat gotong royong dalam pelestariannya, kue ini menjadi bukti bahwa warisan kuliner Indonesia tetap memiliki tempat istimewa di hati masyarakat.
Melalui dukungan masyarakat, promosi yang tepat, dan inovasi yang tetap menghormati akar tradisi, kue Jetik Manis diprediksi akan terus berkembang dan bahkan bisa menjadi produk ekspor unggulan dari Sidoarjo ke mancanegara.*