Sedangkan dua kota yang masuk dalam pertimbangan sebagai ibukota Provinsi Sumselbar adalah:
Kota Lubuklinggau
Kota Pagaralam
Lubuklinggau yang berada di posisi strategis, berbatasan langsung dengan Jambi dan Bengkulu, memiliki potensi besar menjadi pusat pemerintahan, perdagangan, dan logistik.
Sementara itu, Pagaralam menawarkan potensi wisata alam dan budaya yang kaya, sangat menjanjikan untuk pengembangan sektor pariwisata di provinsi baru.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Muncul Lagi Usulan Pembentukan 4 Provinsi Baru di Bumi Sriwijaya
Dua Kabupaten dari Provinsi Tetangga Siap Bergabung
Langkah yang cukup mengejutkan datang dari dua kabupaten di provinsi tetangga, yakni:
Kabupaten Sarolangun dari Provinsi Jambi
Kabupaten Rejang Lebong dari Provinsi Bengkulu
Kedua daerah tersebut secara historis dan geografis memiliki kedekatan dengan wilayah barat Sumatera Selatan.
Bahkan, dari sisi sosial dan ekonomi, masyarakatnya sudah lama terhubung dengan wilayah Musi Rawas dan Lahat.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Musi Banyuasin: Aspirasi 3 Kabupaten Baru Wujudkan Pemerataan di Sumatera Selatan
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Calon Kabupaten Kikim Area dan Kabupaten Besemah Siap Mandiri
Konektivitas jalan, jaringan perdagangan, dan budaya yang serupa menjadi alasan kuat mengapa mereka lebih merasa cocok jika bergabung ke dalam Provinsi Sumselbar.
Pernyataan kesediaan dari Sarolangun dan Rejang Lebong membuka lembaran baru dalam peta politik dan administratif Sumatera bagian selatan.
Luas Wilayah: Menyamai Provinsi-Provinsi Lama
Jika seluruh rencana tersebut berjalan mulus dan kedelapan kabupaten/kota benar-benar bergabung, luas wilayah Provinsi Sumselbar diperkirakan mencapai sekitar 30.180 kilometer persegi.
Ini menjadikannya sebagai salah satu provinsi terbesar di Sumatera, bahkan mengalahkan beberapa provinsi yang telah lama berdiri, seperti:
Provinsi Bengkulu (luas: 19.9 ribu km²)
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) (luas: 16.4 ribu km²)
Dengan begitu, Sumselbar akan mencakup hampir sepertiga dari total luas Provinsi Sumatera Selatan saat ini, yang mencapai 91 ribu km².
Luas wilayah yang signifikan ini tentu menjadi potensi luar biasa dalam hal pengelolaan sumber daya alam, pengembangan kawasan industri, serta pembukaan akses infrastruktur baru.