“Kita perlu adakan bengkel kue tradisional di sekolah dan komuniti. Nekbat bukan sekadar makanan, tapi lambang budaya. Kalau tak dijaga, dia boleh hilang,” jelas Dr. Halimah.
Beberapa inisiatif pemerintah daerah, seperti program "Dapur Warisan" oleh Majlis Bandaraya Kuala Terengganu, kini mulai menggandeng pengusaha kecil untuk memperkenalkan kembali kue-kue lama, termasuk Nekbat, kepada generasi muda.
Kehadiran kue Nekbat di tengah gempuran makanan modern membuktikan bahwa rasa tradisional masih punya tempat di hati masyarakat.
Kelembutan tekstur dan kemanisan sirupnya menjadi pengingat masa kecil bagi banyak orang, sekaligus pengalaman kuliner baru bagi yang pertama kali mencicipinya.
Di tengah arus globalisasi, kue Nekbat berdiri sebagai simbol keindahan budaya lokal – manis, hangat, dan penuh kenangan.*