Keenam kecamatan ini memiliki potensi ekonomi, budaya, dan geografis yang cukup strategis untuk menjadi sebuah kabupaten mandiri.
Mereka merasa bahwa pembangunan dan pelayanan publik selama ini tidak merata, bahkan cenderung termarjinalkan.
Mengapa R2L Ingin Memisahkan Diri dari Muara Enim?
Aspirasi pemekaran wilayah bukan semata-mata karena konflik politik atau ego sektoral. Di balik itu, ada alasan rasional yang mendasarinya:
Jarak geografis yang cukup jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Muara Enim.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Usulan Pembentukan Kabupaten Banyuasin Timur Bergulir Sejak 2014
Lambatnya pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, fasilitas kesehatan, dan pendidikan.
Minimnya pelayanan publik, terutama dalam hal administrasi, kesehatan, dan pendidikan.
Tingginya potensi sumber daya alam yang belum terkelola secara optimal.
Usman Fitriansyah menyebut bahwa dengan pemekaran, pemerintah bisa lebih fokus dalam menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Kabupaten Pantai Timur Siap Mandiri, Lepas dari OKI
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Kikim Area dan Besemah Siap Pisah dari Kabupaten Lahat
"Kami ingin pemerintahan yang dekat, cepat, dan tepat," ujarnya tegas.
Ancaman Oposisi: Bukan Sekadar Retorika
Ancaman PMDOB R2L untuk menjadi oposisi bukanlah gertakan kosong.
Mereka sudah mulai membangun struktur sosial-politik yang memungkinkan terjadinya pergerakan kolektif masyarakat di tingkat desa hingga kecamatan.