Nasi Uduk : Warisan Kuliner Nusantara yang Tetap Digemari di Tengah Arus Modernisasi

Jumat 27-06-2025,11:40 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

PALPOS.ID — Di tengah gempuran berbagai tren makanan kekinian yang terus bermunculan, nasi uduk tetap bertahan sebagai salah satu kuliner favorit masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Jabodetabek.

Nasi dengan aroma khas santan ini tak hanya mengenyangkan, tetapi juga menyimpan cerita panjang tentang tradisi, budaya, dan cita rasa khas Nusantara.

Nasi uduk merupakan sajian yang terbuat dari beras putih yang dimasak bersama santan kelapa, daun salam, daun pandan, serai, dan garam.

Perpaduan rempah-rempah tersebut menciptakan aroma harum dan rasa gurih yang begitu menggugah selera.

BACA JUGA:Tongseng : Lezatnya Cita Rasa Tradisional yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu

BACA JUGA:Sambal Krecek : Keunikan dan Keistimewaan Kuliner Tradisional Indonesia

Umumnya, nasi uduk disajikan dengan beragam lauk-pauk seperti telur balado, ayam goreng, tempe orek, bihun goreng, abon, sambal kacang, hingga emping.

Menurut sejarawan kuliner Fadly Rahman, nasi uduk memiliki akar budaya yang kuat di tanah Betawi.

"Nasi uduk sebenarnya merupakan akulturasi dari berbagai budaya, termasuk pengaruh kuliner Melayu dan Arab.

Proses memasak beras dengan santan dan rempah-rempah memiliki kesamaan dengan metode nasi lemak di Malaysia atau kabsa dari Timur Tengah," ungkapnya saat diwawancara oleh media ini.

BACA JUGA:Mie Goreng : Hidangan Rakyat yang Tak Lekang oleh Waktu

BACA JUGA:Tahu Jeletot, Cemilan Pedas Yang Meledak Di Pasar Kuliner Indonesia

Keistimewaan nasi uduk terletak pada fleksibilitasnya.

Makanan ini bisa ditemukan mulai dari pedagang kaki lima di pinggir jalan, warteg, hingga restoran-restoran kelas menengah ke atas.

Di Jakarta, sangat mudah menemukan nasi uduk, terutama di pagi hari saat banyak orang membelinya sebagai menu sarapan.

Kategori :