Beberapa produsen juga berkreasi dengan bentuk dan penyajian sempol, seperti sempol gulung isi keju, sempol crispy, hingga sempol mini dalam kemasan siap saji.
Inovasi-inovasi ini membuat sempol ayam tidak hanya bertahan sebagai jajanan tradisional, tapi juga mampu bersaing dengan camilan modern lainnya.
Meski tergolong camilan sederhana, sempol ayam menyimpan peluang bisnis yang cukup menjanjikan.
Dengan modal kecil dan proses produksi yang mudah dipelajari, banyak pelaku usaha rumahan yang tertarik menjadikan sempol sebagai produk unggulan.
Namun, tantangan juga tak sedikit. Salah satunya adalah menjaga kualitas dan kebersihan bahan baku agar produk tetap higienis dan layak dikonsumsi, terutama bila dipasarkan dalam bentuk frozen food.
Selain itu, persaingan yang ketat menuntut pelaku usaha untuk terus berinovasi dalam hal rasa, tampilan, dan strategi pemasaran.
Dukungan dari pemerintah daerah maupun dinas koperasi dan UMKM diharapkan dapat membantu para pelaku usaha sempol ayam dalam hal pelatihan, legalitas produk, hingga pemasaran digital.
Sempol ayam kini bukan sekadar camilan jalanan biasa, tetapi telah menjelma menjadi salah satu ikon kuliner khas yang mampu bersaing di pasar lokal hingga nasional.
Dengan cita rasa yang lezat, harga terjangkau, dan kemudahan pengolahan, sempol ayam memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi produk unggulan kuliner Nusantara.
Tak heran, banyak yang menjuluki sempol ayam sebagai “jajanan sejuta umat” karena keberadaannya yang merakyat dan kelezatannya yang tak lekang oleh waktu.