Di beberapa wilayah, Dinas Pertanian dan Dinas UMKM memberikan pelatihan budidaya jamur dan pengolahan jamur crispy kepada warga, khususnya di daerah pedesaan.
Budidaya jamur tiram dinilai cukup mudah dan murah, karena bisa dilakukan di ruang sempit dan tidak memerlukan lahan luas.
Sementara itu, pasar jamur crispy di tingkat nasional diprediksi akan terus berkembang.
Menurut data Kementerian Perindustrian, sektor makanan ringan berbasis bahan lokal mengalami pertumbuhan sebesar 8% per tahun sejak 2021.
Produk seperti jamur crispy menjadi bagian dari tren tersebut karena dinilai memiliki nilai jual tinggi dan disukai oleh berbagai kalangan usia.
Bagi konsumen, keberadaan camilan jamur crispy menjadi pilihan menarik untuk mengganti kebiasaan ngemil makanan olahan tinggi garam dan lemak.
Kini, camilan ini tidak hanya tersedia di pasar tradisional dan toko oleh-oleh, tetapi juga dapat dibeli secara daring melalui platform seperti Tokopedia, Shopee, dan Instagram.
Dengan meningkatnya permintaan dan kesadaran akan manfaatnya, tidak heran jika jamur crispy menjadi salah satu produk pangan lokal yang berpotensi menembus pasar ekspor di masa mendatang.
Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi petani jamur dan pelaku UMKM di Indonesia.