“Ini bukti bahwa makanan tradisional bisa eksis asal kita pandai mengemas dan mempromosikannya,” kata Kepala Dinas Pariwisata DIY, Arif Nugroho.
Keberadaan kue manco tak hanya menjadi bagian dari kekayaan kuliner nusantara, tetapi juga simbol dari warisan budaya yang menyatukan generasi.
Menjaga eksistensinya berarti menjaga jati diri bangsa di tengah arus globalisasi yang tak terelakkan.
Banyak kalangan berharap agar kue-kue tradisional seperti manco tak hanya dipertahankan dalam konteks nostalgia, tetapi juga dilibatkan dalam dunia bisnis yang kompetitif dan inovatif.
Dengan demikian, generasi muda bisa tetap mencicipi, mengenang, dan mencintai rasa-rasa lokal yang autentik.
Seperti yang dikatakan Ibu Sri Hartati dengan penuh haru, “Selama masih ada yang mau membuat dan memakan, kue manco tidak akan punah.”