Deffri mengungkapkan, kesulitan yang kerap dihadapi saat Melemang salah satunya bahan baku yang langka, seperti kelapa dan bambu.
BACA JUGA:Wabup Sumarni Siap Perkuat Peran Strategis Wakada
BACA JUGA:Dorong Ketahanan Pangan Lewat Budidaya Sawi
"Untuk tahun ini kita kesulitan bahan baku kelapa, karena cukup langka dan harganya juga lumayan tinggi," ungkapnya.
Sedangkan untuk bambu di wilayah Desa Karang Raja sudah terbatas sehingga butub usaha lebih mencari ke wilayah-wilayah yang cukup jauh dari desa untuk mendapatkan bambu.
"Meski demikian, semua itu tetap diusahakan, karena menjadi kepuasan tersendiri bagi kami warga Desa Karang Raja jika bisa melaksanakan kegiatan Melemang," ucapnya.
Seiring perkembangan zaman, isian lemang yang umumnya lemang udang dan pisang, kini sudah semakin bermacam-macam.
"Kita sudah mulai ada lemang durian dan coba lemang original yang tanpa udang untuk pembanding rasa," beber Deffri.
Deffri berharap ke depannya generasi-generasi selanjutnya dapat terus melestarikan adat budaya Melemang ini.
"Utamanya agar tetap mengingat leluhur dan menjalin silaturahmi dengan keluarga-keluarga yang jauh.