PRABUMULIH, PALPOS.ID - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Prabumulih mengungkapkan sebuah tren mengejutkan dalam kasus peredaran narkotika.
Dalam pernyataannya yang disampaikan kepada wartawan, Kepala BNN Kota Prabumulih, AKBP Pauzia SP, mengungkapkan bahwa jumlah perempuan yang terlibat sebagai pengedar narkoba di kota ini ternyata lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
“Dari hasil pemantauan dan data sementara, terlihat bahwa di Kota Prabumulih, jumlah perempuan yang terlibat sebagai pengedar narkoba cenderung lebih banyak dibandingkan laki-laki,” ujar AKBP Pauzia SP.
Fenomena ini bukan hanya mengkhawatirkan, tetapi juga mencerminkan adanya perubahan pola dalam jaringan distribusi narkotika di wilayah Prabumulih.
BACA JUGA:Gedung Pemkot Prabumulih Akan Dicat Ulang Jelang HUT Kota ke-23, Ini Kata Walikota H Arlan
Perempuan yang selama ini dianggap lebih jarang terlibat dalam kejahatan narkotika, kini justru menjadi aktor utama dalam beberapa kasus peredaran yang berhasil diungkap aparat.
Menurut Pauzia, keterlibatan perempuan ini bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari tekanan ekonomi, pengaruh lingkungan, hingga keterlibatan emosional dengan pelaku utama jaringan narkoba.
“Banyak dari mereka yang awalnya hanya korban, tetapi lambat laun ikut menjadi pelaku karena tekanan ekonomi atau pengaruh pasangan,” imbuhnya.
Untuk menghadapi situasi ini, BNN Kota Prabumulih akan terus meningkatkan langkah-langkah preventif melalui sosialisasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.
BACA JUGA:Walikota Prabumulih Sambut Kepulangan 196 Jemaah Haji di Masjid Jamik Islamic Center
Fokus utamanya adalah wilayah-wilayah yang dinilai rawan terhadap penyalahgunaan narkotika.
“Pencegahan dan penindakan tidak akan maksimal tanpa peran serta aktif masyarakat.
Kami sangat mengapresiasi keluarga yang bersedia menyerahkan anggota keluarganya untuk direhabilitasi.