Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pun mulai mendorong promosi sagu lempeng sebagai bagian dari diplomasi kuliner.
Dengan branding "Sagu untuk Dunia", diharapkan makanan ini bisa menjadi ikon pangan lokal yang mampu bersaing secara global.
Sagu lempeng bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga representasi dari kearifan lokal, ketahanan pangan, dan keberagaman budaya Indonesia.
Di tengah gempuran makanan instan dan budaya konsumsi cepat, kembalinya sagu lempeng ke meja makan masyarakat menjadi simbol bahwa makanan tradisional tak pernah usang.
Justru, ia menjadi solusi untuk masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan.