PALPOS.ID - Kerak Telor adalah salah satu makanan khas Jakarta yang sudah terkenal sejak lama.
Makanan ini memiliki cita rasa unik yang memadukan gurihnya telur dengan ketan putih yang renyah, serta bumbu rempah yang khas.
Meskipun sudah dikenal sejak abad ke-19, Kerak Telor tetap menjadi pilihan favorit banyak orang, baik warga lokal maupun wisatawan asing.
Dari sekadar jajanan pasar hingga kini menjadi hidangan yang wajib dicicipi saat berkunjung ke ibu kota, Kerak Telor terus mempertahankan eksistensinya di tengah perkembangan kuliner Indonesia.
BACA JUGA: Gatang Kenari, Kuliner Tradisional Maluku yang Semakin Diburu Wisatawan
BACA JUGA:Nasi Subut, Warisan Kuliner Gorontalo yang Sarat Makna Budaya
Kerak Telor pertama kali muncul pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, tepatnya pada tahun 1850-an.
Asalnya sendiri berasal dari masyarakat Betawi, yang merupakan penduduk asli Jakarta.
Makanan ini awalnya dijajakan di sekitar kawasan kota tua Jakarta, seperti di Pasar Senen dan daerah sekitar Monas.
Kerak Telor dulunya sangat digemari oleh para pekerja yang ada di pelabuhan dan kawasan sekitar pusat pemerintahan.
BACA JUGA:Sagu Lempeng : Warisan Kuliner Nusantara yang Kembali Dilirik di Tengah Tren Makanan Sehat
BACA JUGA:Lumpia Udang : Sajian Lezat yang Menggugah Selera
Makanan ini dibuat dengan cara yang sederhana namun penuh makna.
Bahan utamanya adalah ketan putih yang dimasak dengan telur, yang diolah dalam wajan kecil atau bahkan kuali berbentuk cekung.
Di atasnya, diberi taburan serundeng kelapa parut yang dipanggang kering, kemudian diberi bumbu halus yang terbuat dari bawang merah, bawang putih, merica, dan sedikit gula merah.
Tak lupa, ditambahkan juga sedikit sambal dan daun bawang yang membuat rasanya semakin kaya.
BACA JUGA:Dadar Gulung, Kue Tradisional Hijau yang Terus Eksis di Tengah Gempuran Kuliner Modern
BACA JUGA:Kue Pancong, Jajanan Tradisional yang Kembali Naik Daun di Tengah Gempuran Kuliner Modern
Kerak Telor pada awalnya hanya dinikmati oleh kalangan terbatas, terutama masyarakat Betawi, namun seiring berjalannya waktu, popularitasnya semakin meluas.
Kini, makanan ini bisa ditemukan di berbagai tempat di Jakarta dan sekitarnya, dari pasar tradisional hingga restoran modern yang menyajikan masakan khas Indonesia.
Membuat Kerak Telor memiliki cara tersendiri yang membedakannya dengan makanan lainnya.
Proses memasaknya dilakukan di atas api kecil dengan menggunakan wajan atau penggorengan cekung.
Pertama-tama, ketan putih yang telah dimasak dengan santan akan ditata dalam wajan, kemudian telur ayam (atau kadang telur bebek) akan ditambahkan di atasnya.
Selanjutnya, bumbu halus yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, merica, dan gula merah dicampurkan hingga tercampur rata dengan telur dan ketan.
Proses memasak dilakukan dengan cara dipanaskan hingga ketan di bagian bawahnya menjadi agak keras dan berkerak, inilah yang menjadi asal usul nama Kerak Telor.
Ketika Kerak Telor matang, bagian bawahnya akan terasa renyah, sementara bagian atasnya tetap lembut dan gurih.
Selain itu, pemberian serundeng kelapa parut yang dipanggang dan sambal menambah cita rasa yang khas dan unik.
Keunikan lainnya dari Kerak Telor adalah penggunaan bahan-bahan yang sangat sederhana namun memberikan rasa yang luar biasa.
Ketan putih yang kenyal dipadukan dengan rasa telur yang gurih, ditambah dengan bumbu dan serundeng yang memberikan tekstur dan rasa manis gurih, membuat makanan ini begitu istimewa.
Tidak heran jika Kerak Telor banyak disukai oleh masyarakat dari berbagai kalangan.
Kerak Telor semakin melambung popularitasnya seiring dengan maraknya tren kuliner di Jakarta.
Sebagai ibukota Indonesia, Jakarta selalu menjadi pusat perhatian, termasuk dalam hal kuliner.
Kerak Telor yang awalnya hanya bisa ditemui di pasar tradisional, kini bisa ditemukan di restoran atau tempat-tempat makan modern yang menyajikan menu khas Betawi.
Tidak hanya itu, Kerak Telor juga menjadi sajian yang tak terpisahkan dari berbagai festival kuliner yang diselenggarakan di Jakarta.
Setiap tahunnya, berbagai event kuliner besar seperti Jakarta Culinary Feastival dan Festival Kerak Telor sering diadakan untuk mengenalkan makanan khas ini kepada lebih banyak orang.
Bahkan, sejumlah hotel dan restoran ternama di Jakarta sudah mulai menghidangkan Kerak Telor sebagai menu spesial mereka.
Selain itu, Kerak Telor juga semakin dikenal oleh wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Jakarta.
Banyak dari mereka yang tertarik mencoba Kerak Telor karena ingin merasakan cita rasa kuliner lokal yang autentik.
Tak jarang mereka menjadikannya sebagai oleh-oleh atau kenangan setelah berkunjung ke ibu kota.
Di era modern ini, meskipun Kerak Telor tetap mempertahankan cara pembuatan tradisionalnya, banyak inovasi baru yang mengubah tampilan dan rasa Kerak Telor.
Beberapa pedagang dan restoran mulai berkreasi dengan menambahkan variasi bahan, seperti menggunakan telur bebek atau menambah topping lain seperti ayam suwir, abon, atau bahkan keju.
Meskipun demikian, meski tampil dengan berbagai variasi, cita rasa asli Kerak Telor tetap dijaga.
Selain itu, banyak pedagang kaki lima yang menawarkan Kerak Telor dengan harga terjangkau, sehingga membuatnya tetap menjadi pilihan populer di kalangan masyarakat.
Banyak penjual Kerak Telor yang berdiri di tepi jalan atau di sekitar tempat wisata, menjadikannya sebagai jajanan praktis yang bisa dinikmati siapa saja.
Bahkan, ada juga yang menyajikan Kerak Telor dengan presentasi modern, seperti menghidangkannya di atas piring dengan garnish yang lebih menarik.
Kerak Telor bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga sebuah bagian dari warisan kuliner Betawi yang kaya dan menarik.
Dengan cita rasa yang khas dan proses pembuatan yang unik, Kerak Telor berhasil mempertahankan eksistensinya hingga saat ini.
Baik sebagai makanan jalanan atau sebagai hidangan spesial di restoran, Kerak Telor tetap menjadi ikon kuliner Jakarta yang tak boleh dilewatkan.
Jadi, bagi Anda yang berkunjung ke Jakarta, pastikan untuk mencicipi makanan ini dan merasakan langsung kelezatannya yang tak tertandingi.