Hasilnya, banyak ide inovatif yang mengemuka, termasuk gagasan untuk membangun platform teknologi lokal, serta pemanfaatan teknologi digital untuk membangun kapasitas media kecil dan menengah.
Tekanan Terhadap Jurnalis dan Pentingnya Model Bisnis Baru
Dalam diskusi lain, disepakati bahwa jurnalisme berkualitas tidak dapat berkembang tanpa dukungan ekonomi yang kuat.
Oleh karena itu, dibutuhkan model bisnis media yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga berkelanjutan dan adil bagi para jurnalis.
Para peserta juga mengkritisi praktik teknologi AI yang seringkali mengambil konten jurnalistik tanpa izin, dan mendesak regulasi yang melindungi kekayaan intelektual karya media.
BACA JUGA:Kolaborasi AVISI dan AMSI Lawan Pembajakan Konten Demi Masa Depan Industri Kreatif dan Media Digital
BACA JUGA:Tamsil ASN Non Sertifikasi di OKU Sudah Dibayar
Pesan-Pesan Penutup: Semangat Kolaborasi Jangan Padam
Arkka Dhiratara, Pengurus Nasional AMSI, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta dan pembicara.
"Konferensi ini telah membuka mata kita bahwa AI adalah kenyataan yang tak bisa dihindari, dan kita perlu memperkuat solidaritas antarmedia lintas negara untuk menjawabnya."
Ketua AJI Indonesia, Nany Afrida, menambahkan bahwa peran jurnalis semakin krusial di tengah derasnya arus informasi dan maraknya disinformasi.
“Kita harus mempertahankan integritas profesi jurnalis di era ketika kebenaran semakin kabur karena algoritma,” ujarnya.
BACA JUGA:Gandeng AMSI dan AJI, Diskominfo Sumsel Inisiasi Fact Checker untuk Tangkal Misinformasi
BACA JUGA:Anggota DPR Usulkan Gandeng AMSI untuk Melawan Kejahatan Siber
Sementara itu, Ivy Ong, Director for Asia and the Pacific IFPIM, menyatakan harapannya agar semangat kolaboratif tetap menyala setelah konferensi berakhir.
"Kita telah memulai sesuatu yang besar. Tantangan yang kita bahas tidak akan selesai dalam tiga hari, tapi langkah awal sudah kita bangun bersama di Jakarta."
CTRL+J APAC 2025 menjadi bukti bahwa kolaborasi antarnegara berkembang di bidang media bukan sekadar wacana, melainkan kebutuhan mendesak.
Dengan menghadirkan pemikiran-pemikiran segar, membangun jejaring, dan mendorong inovasi regulasi, konferensi ini menegaskan pentingnya solidaritas Global South dalam menghadapi tantangan teknologi informasi yang kompleks.