Keunikan adat istiadat serta tradisi masyarakat Toraja menjadi daya tarik utama yang mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tenggara: Inilah 7 Potensi SDA Calon Ibu Kota Provinsi Muna Raya
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tenggara: Inilah Batas Wilayah Calon Ibu Kota Provinsi Muna Raya
Berikut adalah beberapa potensi wisata budaya yang menjadi andalan di wilayah ini:
Upacara Rambu Solo’ (Pemakaman Adat Toraja)
Tradisi pemakaman khas Toraja ini dikenal karena prosesi yang panjang dan megah.
Jenazah tidak langsung dikuburkan, melainkan disemayamkan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, menunggu pelaksanaan upacara pemakaman yang sesuai dengan adat.
Rambu Solo’ menjadi daya tarik utama bagi wisatawan karena keunikan dan nilai budayanya yang tinggi.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tenggara: Wacana Pembentukan Provinsi Muna Raya Solusi Pelayanan Publik
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tenggara: Wacana Pembentukan 2 Provinsi Baru untuk Pembangunan Merata
Kete Kesu: Perkampungan Adat yang Ikonik
Kete Kesu adalah salah satu perkampungan adat yang paling terkenal di Tana Toraja.
Rumah adat Tongkonan dengan bentuk khas, lumbung padi (alang), serta ukiran-ukiran khas Toraja menjadi daya tarik tersendiri.
Di sini, wisatawan juga bisa melihat pemakaman tebing yang unik serta ukiran-ukiran kayu yang menceritakan sejarah leluhur Toraja.
Kuburan Tebing Lemo dan Londa
Salah satu keunikan Toraja adalah sistem pemakaman di tebing batu. Kuburan Lemo dan Londa adalah situs pemakaman kuno yang menjadi daya tarik wisata.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tenggara: Ini Calon Ibu Kota Kabupaten Muna yang Baru serta Namanya
Jenazah diletakkan dalam gua-gua batu yang dipahat, dan di bagian depan tebing biasanya terdapat deretan patung kayu (tau-tau) yang merepresentasikan arwah orang yang telah meninggal.