Martabak telur bukan sekadar makanan, tapi telah menjadi bagian dari identitas kuliner nusantara.
Keberadaannya yang merata di hampir seluruh daerah Indonesia menjadikannya sebagai simbol penyatu rasa dan selera masyarakat.
Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, hingga Medan dan Makassar, martabak telur tetap menjadi menu andalan.
Bahkan di luar negeri, makanan ini mulai dikenalkan melalui restoran-restoran Indonesia di mancanegara.
“Banyak pelanggan kami di Belanda dan Malaysia yang suka martabak telur.
Mereka menyebutnya sebagai 'omelet crispy',” ujar Yanti, diaspora Indonesia yang membuka restoran di Rotterdam.
Keberhasilan martabak telur dalam mempertahankan eksistensinya di tengah gempuran tren kuliner modern membuktikan bahwa makanan tradisional tetap punya tempat di hati masyarakat.
Dengan inovasi yang tepat dan dukungan terhadap pelaku UMKM, martabak telur berpotensi menjadi ikon kuliner Indonesia di kancah internasional.