Semua bahan dicampur dengan air hingga menjadi adonan yang bisa dibentuk, lalu digoreng dalam minyak panas hingga keemasan.
Meskipun terlihat mudah, kunci kelezatan Sala Lauak terletak pada takaran bumbu dan teknik menggorengnya.
Minyak harus benar-benar panas agar gorengan tidak menyerap minyak terlalu banyak, menghasilkan tekstur yang garing di luar namun tetap empuk di dalam.
Seiring berkembangnya zaman dan selera masyarakat, kini Sala Lauak hadir dengan berbagai variasi.
BACA JUGA:Pisang Molen, Camilan Legendaris yang Tetap Digemari Sepanjang Masa
BACA JUGA:Pisang Goreng : Camilan Tradisional yang Tetap Eksis di Tengah Gempuran Kuliner Modern
Beberapa penjual menambahkan daun bawang, cabai giling, atau bahkan udang sebagai bahan campuran untuk menciptakan cita rasa baru.
Inovasi ini membuat Sala Lauak tetap relevan dan bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Bahkan, sejumlah pelaku UMKM di Sumatera Barat telah memproduksi Sala Lauak dalam bentuk kemasan beku (frozen food) untuk memudahkan distribusi ke luar daerah.
Ini membuka peluang lebih luas bagi promosi kuliner Minang ke tingkat nasional bahkan internasional.
Di daerah asalnya, Sala Lauak kerap dijadikan sebagai lauk pendamping sarapan pagi, khususnya untuk menemani lontong atau ketupat gulai.
Kombinasi antara gurihnya Sala Lauak dan kuah gulai yang kaya rempah menciptakan harmoni rasa yang menggugah selera.