Proses validasi lebih cepat karena sebagian part tak perlu diuji ulang.
Hasilnya, Honda bisa memfokuskan biaya pada:
Baterai berkapasitas 2–3 kWh (kemungkinan tipe LFP untuk ketahanan dan biaya yang rasional).
Motor listrik & kontroler yang menentukan performa akselerasi dan efisiensi.
Battery Management System (BMS) untuk menjaga keamanan dan umur pakai.
Dari sisi CAPEX (modal awal), reuse komponen berarti:
Tooling lama tetap dipakai sehingga investasi baru minimal.
Layout lini produksi Shine 100 bisa diadaptasi hanya dengan penambahan stasiun baterai dan motor listrik.
Operator lebih cepat beradaptasi karena sudah terbiasa dengan part lama.
Dari sisi OPEX (operasional):
Limbah produksi berkurang karena part lama punya kualitas stabil.
Waktu siklus produksi tidak terganggu sehingga output terjaga.
Rantai pasok lebih terjamin karena pemasok lama sudah terbukti andal.
Banyak part Shine 100 diproduksi lokal di India. Artinya, Shine EV juga akan menikmati tarif impor rendah dan biaya logistik minim.
Vendor yang sama bisa digunakan, membuat negosiasi harga lebih kuat dan stok suku cadang lebih mudah diatur.
Inventori pun efisien: part yang sama digunakan di beberapa model, sehingga biaya gudang dan risiko stok mati menjadi rendah.