4. Segmen Pasar Terlalu Niche
BACA JUGA:Jaecoo J8 Siap Tantang Fortuner & Pajero Sport, Bawa Fitur Mewah Kelas Premium
BACA JUGA:Honda Victory, Hadirkan Pengalaman Berkendara dan Layanan Spesial di Lingkungan Kerja
Pasar motor cruiser entry-level memang tidak sebesar motor sport, skuter matic, atau naked bike.
Intruder 150 mencoba masuk ke segmen sempit itu, tetapi tidak ada cukup banyak konsumen yang benar-benar mencari motor cruiser kecil.
5. Kurangnya Diferensiasi
Suzuki Intruder 150 sebenarnya berbagi banyak komponen dengan Suzuki Gixxer.
BACA JUGA:Maxi Day 2025: Satu Dekade Yamaha MAXI Series, Perayaan Komunitas dan Inovasi Terbaru
BACA JUGA:Inovasi AVA, Mobil Otonom Listrik Berbasis AI untuk Transformasi Digital Otomotif Nasional
Hal ini membuat sebagian orang merasa lebih baik membeli Gixxer yang lebih sporty, ringan, dan performanya hampir sama, ketimbang memilih Intruder dengan bodi besar tapi performa standar.
Kondisi di Indonesia
Suzuki Indonesia sempat mempertimbangkan untuk memasukkan Intruder 150 ke pasar Tanah Air. Namun, setelah memamerkannya pada pameran otomotif 2018, respons pasar kurang menggembirakan.
Konsumen Indonesia pada umumnya lebih menyukai motor matic yang praktis, atau motor sport dengan desain agresif.
BACA JUGA:Penjualan Motor Honda Meledak di GIIAS 2025, PCX160 Roadsync Paling Diminati
BACA JUGA:GWM Tank 300 HEV, SUV Hybrid yang Memadukan Kekuatan dan Kenyamanan
Motor cruiser kecil seperti Intruder 150 dianggap kurang cocok dengan kebutuhan sehari-hari, terutama di jalanan perkotaan yang padat.