-Penerus GT-R bisa menggunakan mesin hybrid V6 twin-turbo dengan tambahan motor listrik.
-Ada juga spekulasi Nissan tengah mengembangkan GT-R EV berbasis teknologi solid-state battery.
Namun banyak penggemar yang berharap Nissan tetap menghadirkan raungan mesin bertenaga turbo, meski dipadukan dengan sistem hybrid.
Warisan Abadi GT-R R35
BACA JUGA:Kabin Lega, Desain Gagah, tapi Mesin Konservatif: Inilah Plus-Minus Mitsubishi Destinator !
BACA JUGA:Honda Gorilla 125: Motor Mini Tangguh yang Siap Jadi Ikon Baru, Harga Rp90 jutaan !
Dengan berakhirnya produksi di tahun 2025 ini, GT-R R35 resmi menjadi kolektor item.
Harga unit bekas yang masih terawat diprediksi akan melonjak, terutama untuk varian edisi terbatas seperti T-Spec dan Nismo.
Lebih dari itu, GT-R R35 akan selalu dikenang sebagai mobil yang mengubah peta persaingan supercar dunia.
Ia membuktikan bahwa mobil Jepang mampu menantang dominasi Eropa dengan cara yang brilian: memadukan kecepatan, teknologi, dan harga yang relatif lebih masuk akal.
BACA JUGA:Dari Shine 100 ke Shine EV: Cara Honda Pangkas Biaya Tanpa Kurangi Kualitas !
Penghentian produksi Nissan GT-R R35 setelah 18 tahun bukanlah akhir dari legenda, melainkan babak baru dalam perjalanan panjang Godzilla.
Dari mesin VR38DETT yang legendaris, rekor Nürburgring, hingga prestasi balap internasional, GT-R R35 sudah menorehkan sejarah emas yang sulit dilupakan.
Kini, semua mata tertuju pada Nissan: akankah GT-R masa depan tetap mempertahankan jati dirinya sebagai monster jalanan, atau berubah menjadi supercar elektrifikasi era baru?
Apapun jawabannya, satu hal pasti: nama GT-R akan selalu hidup di hati para penggemar otomotif di seluruh dunia.