BMW iX3 NA5 akan bersaing langsung dengan SUV listrik premium seperti Mercedes-Benz EQE SUV, Audi Q8 e-tron, dan Tesla Model Y Long Range.
Namun, BMW unggul dengan kombinasi antara desain retro-modern, teknologi digital canggih, serta jarak tempuh yang lebih jauh.
BACA JUGA:Mengintip Keunikan Vespa Sprint 150 Officina 8, Skuter Langka yang Penuh Gaya
BACA JUGA:Komparasi Honda NXR 160 Bros 2026 vs KLX 150 vs WR155R, Mana yang Unggul?
Dengan hadirnya iX3 baru, BMW juga ingin menegaskan posisinya sebagai pelopor mobil listrik premium Eropa yang mengutamakan kualitas dan performa.
Visi BMW Menuju 2030
Peluncuran iX3 NA5 hanyalah awal dari strategi besar BMW dalam menghadirkan jajaran kendaraan berbasis Neue Klasse.
Mulai 2025, BMW menargetkan setiap model barunya sudah berbasis platform ini, baik sedan, SUV, hingga crossover.
BACA JUGA:Kenapa Honda ICON e: Bisa Jadi Motor Listrik Favorit di Kota-Kota Besar?
BACA JUGA:Mengulas Honda CRF300F 2026: Desain, Mesin, dan Fitur untuk Pecinta Trabasan
BMW juga berambisi bahwa pada 2030 nanti, lebih dari 50% penjualan global mereka berasal dari kendaraan listrik murni.
Kehadiran iX3 generasi kedua menjadi tonggak penting menuju era tersebut.
BMW iX3 generasi kedua (NA5) bukan sekadar penerus iX3 lama, melainkan simbol perubahan besar dalam sejarah BMW.
Dengan desain Neue Klasse yang memadukan DNA klasik dan sentuhan futuristis, interior digital penuh inovasi, serta performa listrik yang bertenaga dengan jarak tempuh 805 km, mobil ini siap mendefinisikan ulang SUV listrik premium.
BACA JUGA:SYM Fugue 125: Skutik Retro Modern Pesaing Stylo 160 dan Vespa
BACA JUGA:Motor Matik Baru Zongshen 150X, Tenaga Setara 200cc Harga di Bawah 30 Juta