PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan Kota Lembang Untuk Efisiensi Birokrasi.
Rencana pemekaran wilayah Jawa Barat (Jabar) terus bergulir dan sering dibahas dalam berbagai kesempatan.
Bahkan, wacana pemekaran wilayah Jawa Barat dengan pembentukan Kota Lembang sebagai daerah otonomi baru (DOB) berpisah dari Kabupaten Bandung Barat semakin menguat.
Dengan potensi pariwisata yang besar dan kebutuhan akan peningkatan infrastruktur, pemekaran wilayah Jawa Barat dengan pembentukan Kota Lembang dinilai sebagai langkah strategis untuk pemerataan pembangunan.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan Kota Cikampek dan 7 Kecamatan Bergabung
Sebelum pemekaran wilayah Jawa Barat ini, Kabupaten Bandung Barat sendiri baru berdiri pada tahun 2007 setelah memisahkan diri dari Kabupaten Bandung.
Bahkan, sebelum adanya usulan pemekaran wilayah Jawa Barat, Kabupaten Bandung Barat memiliki luas wilayah mencapai 1.287 kilometer persegi serta jumlah penduduk yang terus meningkat—mencapai lebih dari 1,8 juta jiwa menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021.
Sehingga pemekaran wilayah Jawa Barat ini dianggap menjadi solusi penting untuk meningkatkan pelayanan publik dan efisiensi birokrasi.
Akan tetapi, pemekaran wilayah Jawa Barat ini masih menunggu moratorium DOB dicabut Pemerintah Pusat.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Aspirasi Masyarakat Menuju Kemajuan Wilayah di Kabupaten Garut
Tiga Kecamatan Siap Bergabung dengan Kota Lembang
Dalam rencana pemekaran ini, tiga kecamatan di Kabupaten Bandung Barat siap menjadi bagian dari Kota Lembang, yaitu:
Kecamatan Lembang (yang nantinya akan dimekarkan menjadi dua kecamatan, yaitu Lembang dan Maribaya),
Kecamatan Cisarua,
Kecamatan Parongpong.
Dengan adanya pemekaran Kecamatan Lembang menjadi dua wilayah administratif, maka secara keseluruhan ada empat kecamatan yang nantinya akan membentuk Kota Lembang. Ibu kota Kota Lembang direncanakan berada di Kecamatan Lembang.
Inisiatif pemekaran Kota Lembang mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan.