Tantangan lainnya adalah menjaga ketersediaan bahan, terutama untuk topping impor seperti nutella atau matcha.
Untuk itu, Yudha menjalin kerja sama dengan beberapa supplier bahan baku agar stok tetap aman.
Ke depan, Yudha berencana menambahkan varian Martabak 8 Rasa versi asin, yang memadukan topping seperti daging asap, sosis, telur asin, jagung manis, dan lainnya.
Ia juga membuka kemungkinan untuk membuka cabang atau franchise, mengingat permintaan yang terus meningkat.
“Saya ingin martabak ini bisa dinikmati oleh lebih banyak orang di luar Jakarta. Siapa tahu nanti bisa buka di Bandung, Surabaya, atau bahkan luar negeri,” ucap Yudha optimistis.
Martabak 8 Rasa bukan hanya soal makanan, tapi juga pengalaman kuliner yang unik.
Bagi banyak orang, ini adalah kesempatan untuk mencoba banyak rasa dalam satu gigitan.
Inovasi seperti ini menunjukkan bahwa kuliner Indonesia masih sangat potensial untuk berkembang, selama ada keberanian untuk mencoba hal baru.