Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas oseng mercon semakin melambung berkat media sosial.
Banyak food vlogger, selebgram kuliner, dan TikToker yang membuat konten tentang tantangan makan oseng mercon tanpa minum air.
Tantangan-tantangan semacam ini sukses menarik perhatian netizen, dan secara tidak langsung ikut mempromosikan kuliner ini ke khalayak yang lebih luas.
“Waktu saya lihat di TikTok, banyak yang bilang nggak kuat makan oseng mercon. Saya jadi penasaran.
Pas ke Jogja, langsung cari tempatnya,” ungkap Anisa, seorang wisatawan dari Jakarta yang mengaku rela antre hampir satu jam untuk mencicipi oseng mercon asli.
Tren kuliner ekstrem seperti oseng mercon ini menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia masih sangat menyukai tantangan dalam hal rasa.
Terlebih, rasa pedas telah menjadi bagian dari budaya makan di berbagai daerah di Indonesia.
Melihat antusiasme masyarakat yang tinggi, beberapa pelaku usaha kuliner mulai melakukan inovasi terhadap menu oseng mercon.
Kini, tidak hanya tetelan yang digunakan, tetapi juga tersedia varian dengan ayam, ceker, bahkan udang.
Tingkat kepedasan pun bisa disesuaikan, dari level 1 hingga 5, untuk mengakomodasi lidah yang tidak terlalu kuat menghadapi rasa ekstrem.
Beberapa rumah makan juga mencoba menggabungkan oseng mercon dengan menu lain, seperti nasi goreng mercon, mi mercon, hingga burger isi oseng mercon.