Inovasi ini memberikan warna baru pada kuliner pedas yang satu ini.
Meski menggoda, para ahli gizi mengingatkan agar tidak mengonsumsi oseng mercon secara berlebihan.
Kandungan cabai yang terlalu banyak bisa menyebabkan gangguan lambung, terutama bagi yang memiliki riwayat maag atau masalah pencernaan lainnya.
“Pedas boleh, tapi tetap harus seimbang. Jangan sampai menikmati makanan malah berujung gangguan kesehatan,” ujar dr. Rina Dewi, ahli gizi dari RSUD Sleman.
Oseng mercon bukan sekadar makanan, tapi juga bagian dari perjalanan budaya dan kreativitas kuliner Indonesia.
Dari warung pinggir jalan hingga restoran modern, oseng mercon telah membuktikan bahwa rasa pedas bisa menyatukan berbagai kalangan dan menjadi simbol dari semangat kuliner lokal yang terus berkembang.
Jadi, jika Anda berkunjung ke Yogyakarta atau menjumpai oseng mercon di kota Anda, jangan ragu untuk mencoba. Tapi ingat, siapkan mental dan air minum—karena pedasnya bukan main!