PRABUMULIH, PALPOS.ID - Bencana banjir kembali melanda Kota Prabumulih pada Kamis, 11 September 2025.
Hujan deras yang mengguyur kota sejak sore hingga malam hari membuat Sungai Kelekar meluap dan sejumlah drainase tidak mampu menampung debit air, sehingga menyebabkan genangan di berbagai wilayah.
Akibatnya, sebanyak 20 kelurahan dan desa yang tersebar di enam kecamatan terendam banjir dengan ketinggian bervariasi antara 50 hingga 70 sentimeter.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Prabumulih, genangan air tersebar di 17 kelurahan dan 3 desa.
BACA JUGA:BPN Berhasil Tuntaskan Target PTSL 2025 Sebanyak 300 Sertifikat
“Ada 20 kelurahan dan desa yang terdampak banjir dengan rincian 17 kelurahan dan 3 desa,” jelas Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Prabumulih, Sriyono SH, melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Roy Tauhid SH, melalui pesan WhatsApp, Jumat, 12 September 2025.
Roy Tauhid menambahkan, jumlah warga terdampak banjir masih dalam proses pendataan.
Pihak kelurahan bersama RT dan RW masih menghimpun laporan terkait jumlah rumah yang terendam serta kerugian yang dialami warga.
“Untuk jumlah warga terdampak masih dilakukan pendataan oleh pihak kelurahan. Kami masih menunggu data dari mereka,” ujarnya.
BACA JUGA:Tim Opsnal Tekab Sunyi Senyap Polsek Prabumulih Barat Tangkap Pelaku Penggelapan dan Pencurian Motor
Meski demikian, pihak BPBD bersama aparat gabungan telah diterjunkan ke lapangan untuk membantu warga yang kesulitan.
Beberapa titik banjir sudah mulai surut pada Jumat siang, sehingga masyarakat perlahan bisa membersihkan rumah masing-masing.
“Alhamdulillah siang ini, air yang merendam rumah warga sudah banyak yang surut.
Namun, personel masih tetap siaga untuk berjaga jika sewaktu-waktu terjadi hujan susulan,” kata Roy Tauhid.
Berdasarkan keterangan warga, hujan deras mulai mengguyur Prabumulih sekitar pukul 17.00 WIB.
Air yang turun dengan intensitas tinggi membuat sejumlah drainase tidak mampu mengalirkan air secara lancar.
Banyak saluran yang tersumbat sampah, tanah, maupun material lain.
Kondisi ini menyebabkan genangan meluas, terutama di kawasan yang berada di dataran rendah.
Ketinggian air di beberapa titik bahkan mencapai pinggang orang dewasa. Sejumlah perabotan rumah tangga, kasur, hingga peralatan elektronik milik warga tidak sempat diselamatkan dan akhirnya rusak terendam banjir.
Seorang warga Kelurahan Mangga Besar Prabumulih, mengaku panik saat banjir datang.
Ia dan keluarganya bergegas memindahkan barang-barang ke tempat lebih tinggi, namun banyak yang sudah basah.
“Air cepat sekali naik. Perabotan kami banyak yang terendam,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan, warga Kelurahan Tugu Kecil. Ia mengatakan drainase di sekitar tempat tinggalnya sudah lama mengalami penyumbatan.
“Kalau hujan deras, air memang sering meluap. Drainase sempit dan banyak sampah yang menumpuk. Harusnya ada perbaikan dari pemerintah,” keluhnya.
Untuk diketahui, banjir kali ini mendapat perhatian serius dari Walikota Prabumulih, H Arlan. Orang nomor satu di Kota Nanas ini langsung turun ke lapangan meninjau titik-titik banjir.
Walikota H Arlan didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) H Elman rela kehujanan demi memastikan kondisi warga terdampak.
“Kami ingin melihat langsung apa penyebab banjir ini dan bagaimana dampaknya terhadap masyarakat.
Pemerintah Kota akan segera mencari solusi terbaik agar kejadian ini tidak terus berulang,” ujar H Arlan.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota juga mendengarkan keluhan warga.
Banyak warga meminta perbaikan saluran drainase serta pembersihan sungai dari sampah yang kerap menumpuk. (abu)