Lebih Canggih dari NMC, Ducati Ungkap Teknologi Baterai Super Padat

Minggu 14-09-2025,16:57 WIB
Reporter : Koer
Editor : Dahlia

Dengan teknologi baterai ini, Ducati bisa memberikan keunggulan kompetitif dibanding rival seperti Harley-Davidson LiveWire atau bahkan pabrikan Jepang seperti Yamaha dan Honda yang mulai merambah pasar EV roda dua.

Selain itu, Ducati juga punya keuntungan besar karena berada di bawah naungan Grup Volkswagen melalui Audi.

BACA JUGA:Kenapa Yamaha Aerox 2026 Tidak Pakai Turbo? Ini Alasannya dan Fitur Terbarunya

BACA JUGA:BMW iX3 2025: Revolusi Desain Neue Klasse dan Performa Canggih

Kolaborasi teknologi antara Ducati dan divisi mobil listrik Volkswagen Group (misalnya Porsche dan Audi e-tron) sangat mungkin mempercepat komersialisasi baterai ini.

Tantangan yang Harus Dihadapi

Meski terdengar revolusioner, tentu masih ada tantangan besar yang harus diselesaikan:

Harga Produksi – Baterai berteknologi tinggi biasanya mahal. Apakah Ducati bisa membuatnya kompetitif di pasar?

BACA JUGA:Spesifikasi Honda Wave Alpha 2025, Motor Bebek Murah yang Mirip Honda Revo

BACA JUGA:Alasan Benda LFC700 Disebut Power Cruiser Unik dan Berani Tampil Beda

Keamanan – Kepadatan energi tinggi seringkali berisiko overheating. Ducati harus memastikan sistem pendinginan dan manajemen baterai benar-benar aman.

Daya Tahan – Bagaimana siklus pengisian baterai ini? Apakah bisa tahan ribuan kali charge seperti LiFePO4?

Skalabilitas – Apakah teknologi ini hanya eksklusif untuk prototipe, atau bisa diproduksi massal untuk konsumen?

Jika semua tantangan ini bisa dijawab, Ducati bisa menjadi game changer di industri kendaraan listrik roda dua.

BACA JUGA:Harga QJMotor SRK 250 R Hanya Rp 38 Juta, Fiturnya Bikin Kaget!

BACA JUGA:Kelebihan dan Kekurangan Triumph Speed Triple 1200 RS 2025 Sebagai Motor Streetfighter

Kategori :