-Ducati (baru): 844 Wh/L
Dengan angka ini, baterai Ducati hampir 9 kali lebih padat daripada LiFePO4, dan 2,5 kali lebih tinggi daripada NMC.
Jika biasanya pabrikan kesulitan meningkatkan kepadatan energi karena risiko keamanan dan degradasi material, Ducati seakan berhasil menemukan formula baru.
Baterai dengan kepadatan energi setinggi ini biasanya melibatkan teknologi material mutakhir, mungkin kombinasi anoda silikon atau bahkan solid-state.
BACA JUGA:Review Kawasaki Z900 2026: Desain Agresif, Mesin 124 HP, dan Pilihan Warna Segar
BACA JUGA:Ferrari 849 Testarossa 2026: Desain Futuristik, Tenaga Buas, Harga Selangit
Meski Ducati belum menjelaskan detail teknisnya, capaian tersebut menunjukkan arah masa depan kendaraan listrik roda dua.
Kecepatan Pengisian: 10% ke 80% Hanya 12 Menit
Selain kepadatan energi, Ducati juga memamerkan kemampuan pengisian baterai super cepat.
Disebutkan bahwa baterai bisa diisi dari 10% ke 80% hanya dalam waktu 12 menit. Angka ini benar-benar impresif, bahkan jika dibandingkan dengan mobil listrik premium sekalipun.
BACA JUGA:Suzuki e-Access Resmi Hadir: Skuter Listrik Ringkas dengan Jarak Tempuh 95 Km
BACA JUGA:Yamaha Cygnus X 125: Skutik Stylish Bermesin 125cc dengan DNA Sporty
Sebagai perbandingan, motor listrik berbasis baterai LiFePO4 biasanya membutuhkan 30–60 menit dengan fast charging, sedangkan NMC bisa lebih cepat tapi tetap sulit menyaingi angka 12 menit ini.
Jika teknologi ini masuk ke tahap produksi massal, Ducati bisa jadi pionir dalam hal pengalaman berkendara bebas rasa khawatir kehabisan daya.
Bayangkan saja, berhenti sebentar di rest area, minum kopi, lalu baterai sudah hampir penuh kembali.
Dampak Terhadap Bobot dan Performa