BACA JUGA:Mie Gacoan : Strategi Jitu di Balik Kesuksesan Kuliner Pedas Kekinian
Proses memasaknya pun cukup panjang—mulai dari merebus kaki ayam hingga empuk, lalu ditumis bersama saus hingga bumbu benar-benar meresap.
Berbeda dari olahan kaki ayam Indonesia seperti ceker mercon atau ceker bacem, Dakbal memiliki karakteristik rasa yang lebih kompleks.
Perpaduan rasa pedas, manis, asin, dan sedikit asam memberikan sensasi yang kaya di lidah.
Biasanya, Dakbal disajikan sebagai anju (makanan pendamping minuman beralkohol) di Korea, tetapi kini hidangan ini juga populer sebagai makanan utama, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda.
BACA JUGA:Ayam Lodho : Cita Rasa Tradisional Tulen dari Tanah Jawa Timur yang Kian Diminati
BACA JUGA:Pentol Pedas : Camilan Jalanan yang Makin Digemari Semua Kalangan
Salah satu faktor utama yang membuat Dakbal mulai populer di Indonesia adalah pengaruh budaya pop Korea yang masif.
Serial drama dan variety show Korea sering menampilkan adegan makan Dakbal, yang secara tidak langsung membangkitkan rasa penasaran penonton.
“Kami sering melihat adegan makan kaki ayam pedas di drama Korea seperti Hospital Playlist atau Let’s Eat, dan itu membuat saya ingin mencobanya,” ujar Dita Rahma, seorang mahasiswi di Jakarta yang mengaku mulai menyukai Dakbal sejak dua bulan lalu.
“Ternyata rasanya unik dan nagih banget, terutama kalau suka makanan pedas.”