Perluasan jalan, sarana pendidikan, serta fasilitas kesehatan akan lebih terjangkau oleh masyarakat jika pusat pemerintahan tidak terlalu jauh.
Namun, integrasi sosial dan pembagian anggaran menjadi tantangan.
Pemerintah pusat harus menetapkan peta jalan yang jelas agar pemekaran tidak malah menimbulkan konflik antar wilayah.
3. Provinsi Muria Raya: Optimalisasi Sumber Daya Wilayah Pantura
a. Karakteristik Wilayah dan Budaya
Provinsi ini mencakup wilayah pesisir utara Jawa Tengah seperti Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Grobogan, dan Blora.
Wilayah ini tidak hanya memiliki garis pantai panjang, tapi juga potensi budaya yang kuat.
Kudus dikenal dengan nilai religius tinggi serta industri rokok kretek.
Jepara memiliki warisan mebel ukir yang mendunia, serta potensi wisata pantai dan laut seperti Karimunjawa.
Pati dan Rembang menjadi wilayah penghasil garam dan ikan laut.
Blora memiliki sumber daya alam berupa hutan jati dan tambang minyak. Grobogan merupakan salah satu lumbung padi Jawa Tengah.
b. Peluang Ekonomi dan Industri
Provinsi Muria Raya bisa menjadi tulang punggung ekonomi maritim Jawa Tengah.
Pelabuhan, industri hasil laut, dan pengolahan makanan bisa dikembangkan. Selain itu, sektor energi dan sumber daya alam di Blora bisa dioptimalkan.
Kudus sebagai ibukota provinsi, memiliki infrastruktur relatif lebih baik dan basis ekonomi yang kuat.
Pendidikan dan kesehatan juga menjadi sorotan utama di wilayah ini.
c. Tantangan Konektivitas dan Manajemen Birokrasi
Tantangan terbesar adalah aksesibilitas antara wilayah pesisir dan pedalaman.
Pembangunan jalan dan jalur logistik menjadi prioritas.
Selain itu, reformasi birokrasi dan penyelarasan visi antar pemerintah daerah sangat penting agar pembentukan provinsi tidak hanya sekadar perubahan administratif.