Ditambah dengan 10 airbag, keamanan jelas menjadi nilai jual utama.
Nissan X-Trail e-Power juga tidak kalah. Mobil ini hadir dengan teknologi keselamatan unggulan Nissan Intelligent Mobility yang di dalamnya terdapat ProPILOT Assist—fitur semi otonom yang membantu pengemudi dalam kondisi lalu lintas tertentu.
X-Trail juga punya kamera 360, blind spot warning, rear cross traffic alert, serta lane departure warning. Namun, secara kuantitas fitur, Jaecoo terlihat lebih unggul.
BACA JUGA:Fitur, Mesin, dan Desain Ducati Panigale V4 R 2026: Superbike Siap Tempur di Sirkuit
BACA JUGA:Mengulik Bocoran Honda Vario 125 Street, Benarkah Segera Meluncur?
Mesin Hybrid: PHEV vs e-Power
Perbedaan utama antara kedua SUV ini ada di teknologi hybrid yang digunakan.
Jaecoo J8 SHS ARDIS menggunakan mesin plug-in hybrid (PHEV) dengan mesin bensin 1.500 cc TGDI dan baterai 34,46 kWh.
Dengan kombinasi ini, mobil mampu berjalan hingga 1.400 km dalam mode hybrid dan 180 km dalam mode EV full listrik.
BACA JUGA:Yamaha XMAX 250 Tech MAX 2026 Resmi Meluncur: Skutik Premium Rp 75 Juta dengan Fitur Canggih
BACA JUGA:Review Suzuki Access 125 Indonesia: Skutik Retro Irit, Ringan, dan Penuh Fitur Modern
Nissan X-Trail e-Power mengusung sistem series hybrid khas e-Power, di mana mesin bensin hanya berfungsi sebagai generator untuk mengisi baterai dan motor listrik menjadi penggerak utama roda.
Hasilnya, mobil memberikan sensasi berkendara seperti mobil listrik murni tanpa perlu repot charging eksternal.
Bagi konsumen, pilihan ini tergantung kebutuhan: Jaecoo lebih fleksibel karena bisa charging eksternal dan punya jarak tempuh jauh, sementara Nissan lebih praktis untuk mereka yang tidak ingin repot mengisi baterai di rumah.
Rekor MURI: Keunggulan Jaecoo
BACA JUGA:Honda ADV160 RoadSync Terbaru Tampil Lebih Agresif, Cocok untuk Touring dan Harian