Dengan teknologi dan fitur yang ditawarkan, motor ini jelas memberi value for money tinggi, terutama bagi mereka yang ingin beralih ke kendaraan listrik tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.
BACA JUGA:Review Suzuki Access 125 Indonesia: Skutik Retro Irit, Ringan, dan Penuh Fitur Modern
BACA JUGA:Honda ADV160 RoadSync Terbaru Tampil Lebih Agresif, Cocok untuk Touring dan Harian
Tantangan Motor Listrik Adventure
Meski begitu, tentu ada beberapa tantangan yang dihadapi motor ini.
Salah satunya adalah ketersediaan infrastruktur pengisian daya.
Untuk jarak jauh, pengguna masih harus memperhitungkan lokasi charging station agar tidak kehabisan daya di perjalanan.
BACA JUGA:Aveta Ranger Max Explorer 2026 Jadi Rival Serius Yamaha PG-1, Ini Keunggulannya
BACA JUGA:Kawasaki Eliminator 250V 1997, Cruiser Retro dengan Mesin V-Twin Putaran Tinggi
Selain itu, bobot motor listrik umumnya lebih berat karena penggunaan baterai besar.
Meski performanya kuat, handling di jalur off-road mungkin sedikit berbeda dibandingkan motor bensin konvensional.
Namun berkat fitur seperti TCS, ABS, dan Hill Hold, sebagian besar tantangan ini bisa diminimalisir.
Potensi Masuk ke Pasar Global, Termasuk Indonesia
BACA JUGA:Gaya Cruiser Tapi Matik! Zongshen Punk CVT190 Resmi Meluncur, Motor Unik dengan Performa Menggoda
BACA JUGA:QJMotor QJ700-8K, Skuter Sport dengan DNA Motor Kopling dan Top Speed 200 km/jam
Bukan tidak mungkin, Ultraviolette X-47 Crossover juga akan masuk ke pasar global, termasuk Indonesia.