Mengembangkan model baru dari nol memerlukan investasi besar, mulai dari riset, pengujian, hingga perakitan.
Dengan memanfaatkan basis Ertiga yang sudah terbukti sukses, Toyota dapat:
-Menghemat waktu pengembangan hingga 3 tahun.
-Menekan biaya produksi karena menggunakan fasilitas Maruti Suzuki yang sudah berjalan.
BACA JUGA:Toyota Starlet GT Turbo 1994: Hot Hatch JDM Langka yang Bertenaga Buas
BACA JUGA:CFMoto CFLite 250Dual Rilis di Malaysia, Berapa Jika Masuk Indonesia?
-Memastikan suku cadang lebih mudah didistribusikan di seluruh jaringan pabrikan Suzuki.
Sementara itu, Suzuki tetap mendapatkan volume produksi tinggi, yang membuat biaya per unit semakin efisien.
Bagi keduanya, ini adalah win-win solution dalam menghadapi kompetisi ketat dari merek seperti Hyundai, Kia, dan Tata Motors.
Teknologi dan Fitur Masih Andalan Suzuki
BACA JUGA:Saking Iritnya Masuk MURI! Jaecoo J8 SHS ARDIS Pecahkan Rekor Jarak Tempuh Terjauh di Indonesia
BACA JUGA:Mengapa 1952 Ford F2 Marmon Harrington Pickup Jadi Salah Satu Truk Klasik Paling Dicari?
Toyota Ertiga tetap mempertahankan teknologi Suzuki Smart Hybrid, dengan kombinasi mesin bensin 1.5L K15C DualJet dan sistem mild hybrid 12V.
Sistem ini membantu mengurangi konsumsi bahan bakar, meningkatkan efisiensi, serta menurunkan emisi CO₂.
Beberapa fitur unggulan yang diperkirakan tetap hadir antara lain:
Start/Stop Engine Button