Mantan Bupati Ogan Komering Ulu Timur itu menegaskan, meskipun SFC kini dikelola secara profesional oleh pihak swasta, pemerintah daerah tetap siap berperan sebagai jembatan komunikasi.
BACA JUGA:Kriya Nusa 2026 Jadi Momentum Bangkitnya UMKM Sumsel
BACA JUGA:PORNAS XVII KORPRI 2025 Berakhir Sukses, Sumsel Buktikan Diri Sebagai Tuan Rumah yang Berprestasi
“Saya tidak akan lepas tangan. Kita bisa duduk bersama—suporter, manajemen, dan Kadispora—untuk mencari solusi terbaik. Apa yang bisa saya bantu, akan saya fasilitasi,” tegasnya.
Herman Deru juga mengingatkan pentingnya menjaga semangat kebersamaan dalam situasi sulit. Menurutnya, kolaborasi semua pihak menjadi kunci utama untuk menyelamatkan Sriwijaya FC dari ancaman degradasi.
“Tanpa sinergi yang baik, mustahil klub ini bisa bangkit kembali. Semua harus menurunkan ego dan fokus demi kejayaan SFC,” ujarnya.
Selain itu, Gubernur turut memberikan apresiasi terhadap loyalitas suporter yang tetap mendukung tim meski dalam situasi sulit.
“Kecintaan kalian adalah aset besar. Semangat ini harus dijaga dan diarahkan secara positif. Minimal SFC bisa bertahan di Liga 2, tapi yang paling penting adalah menjaga marwah klub agar tetap hidup,” pesan Herman Deru.
Dialog tersebut berakhir dengan suasana optimisme. Para suporter merasa didengar, sementara pemerintah provinsi menunjukkan keseriusan untuk turun tangan.
Sinergi baru antara Pemprov Sumsel, manajemen, dan pendukung setia diharapkan mampu menjadi titik balik kebangkitan Sriwijaya FC, klub legendaris yang pernah dua kali menjuarai Liga Indonesia.