PALPOS.ID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan menyelenggarakan Temu Responden 2025 yang berlangsung di Ballroom Hotel Arista Palembang.
Kegiatan tahunan ini merupakan wujud apresiasi Bank Indonesia kepada para responden survei Bank Indonesia atas kontribusi aktif dalam penyediaan data dan informasi ekonomi yang menjadi dasar perumusan rekomendasi kebijakan ekonomi dan keuangan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Mengusung tema “Percepatan Digitalisasi Ekonomi untuk Mewujudkan Ekonomi Sumatera Selatan yang Tangguh,” acara ini mencerminkan semangat untuk mendorong transformasi digital sebagai fondasi penguatan daya saing dan ketahanan ekonomi daerah.
Digitalisasi dinilai mampu meningkatkan efisiensi, transparansi, serta membuka peluang bagi pelaku usaha, termasuk UMKM dan pedagang pasar tradisional, untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan produktivitas.
BACA JUGA:KAI Divre III Palembang Tambah Rumah Singgah Demi Keselamatan dan Kenyamanan Pekerja
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Bambang Pramono, menyampaikan bahwa dalam kapasitasnya sebagai otoritas yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia senantiasa memerlukan dukungan data dan informasi yang akurat sebagai dasar dalam merumuskan serta memberikan rekomendasi kebijakan kepada kantor pusat.
Bambang juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh responden atas kontribusi mereka dalam penyediaan data dan informasi yang berkualitas.
Ia menegaskan bahwa dukungan responden menjadi komponen penting dalam memperkuat efektivitas kebijakan Bank Indonesia.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan bahwa Bank Indonesia secara konsisten berkoordinasi dengan perbankan dan berbagai instansi vertikal seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bulog, untuk memastikan kebijakan yang diambil selaras dengan kondisi perekonomian aktual di daerah.
BACA JUGA:Bahaya Pelemparan Kereta, Ancaman Nyawa dan Hukum
BACA JUGA:Peningkatan Akses Keuangan Daerah Untuk Perkuat Program Prioritas Pemerintah
“Kami terus bersinergi dengan BPS, Bulog, dan perbankan agar kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan kondisi riil di lapangan,” tambahnya.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, sehingga diperlukan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan.
Namun demikian, pertumbuhan ekonomi tersebut perlu tetap dijaga agar tidak menimbulkan tekanan inflasi.