Di sektor mekanik, P2 Tiger memanfaatkan mesin Cummins 375 hp, transmisi otomatis Allison dan sistem sasis independen yang disesuaikan untuk kemampuan manuver tinggi di medan sulit.
BACA JUGA:Suzuki Jimny 3 Pintu 2025 Resmi Dapat Facelift, Ini Ubahannya yang Paling Menarik
BACA JUGA:SUV Mewah Hemat BBM, Volvo XC90 Plug-in Hybrid Siap Kuasai Pasar Premium Indonesia
Tahap Uji Jalan: Kenapa Ini Penting
Uji jalan untuk P2 Tiger bukan sekadar “keliling pabrik” tetapi mencakup pengujian komprehensif dari mobilitas di jalan raya, manuver off-road, kemampuan menanjak, pengujian suspensi independen, serta ujian beban dan proteksi.
Sentra produksi PT SSE menyebut bahwa kendaraan ini sekarang melewati fase yang menentukan untuk sebelum produksi massal dan pengiriman ke institusi militer.
Tahap uji jalan menjadi indikator apakah platform benar–benar siap menghadapi kondisi ekstrem di lapangan, dan juga menjadi titik verifikasi bahwa produksi dalam negeri Indonesia telah mampu menghasilkan sistem kendaraan tempur yang kompetitif.
BACA JUGA:Honda CUV e: Tampil Gagah di MotoGP Mandalika 2025, Bawa Semangat Balap Ramah Lingkungan
BACA JUGA:Chery iCar V23: Jip Listrik Retro Siap Masuk Indonesia
Keunggulan Lokal dan Nilai Tambah Industri Dalam Negeri
Pengembangan P2 Tiger menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi konsumen teknologi pertahanan, tetapi juga produsen.
Dengan desain, pembuatan badan lapis baja (armoured hull), dan integrasi sistem dilakukan di fasilitas PT SSE di Tangerang, maka tingkat konten lokal meningkat.
Transfer teknologi dari Texelis juga menjadi bagian penting dalam program ini, yang memungkinkan PT SSE untuk memperoleh kapabilitas desain, manufaktur, dan perakitan kendaraan armoured secara mandiri — bukan hanya sekadar perakitan akhir.
BACA JUGA:Hummer H2 Luxury 6.0 V8 A/T 4x4 2003: SUV Ikonik dengan Ketangguhan Militer dan Kemewahan Premium
BACA JUGA:Honda CB1000 Hornet SP 5Four: Naked Bike Edisi Langka dengan Sentuhan Tangan Manusia
Potensi Manuver Bisnis dan Ekspor