P2 Tiger bukan hanya ditujukan untuk kebutuhan domestik Tentara Nasional Indonesia (TNI) tetapi juga untuk pasar ekspor.
Dengan standar proteksi balistik yang dapat dikonfigurasi hingga STANAG 4569 level 4, kendaraan ini memiliki daya saing di pasar ASEAN maupun global
Kemampuan memuat dua unit P2 Tiger dalam satu pesawat angkut sayap lebar sebagai fasilitas logistik juga menjadi nilai tambah strategis.
BACA JUGA:Honda CB1000 Hornet SP 5Four: Naked Bike Edisi Langka dengan Sentuhan Tangan Manusia
BACA JUGA:Era Baru Volvo di Indonesia: XC60 Mild Hybrid Hadir dengan Teknologi 48V yang Lebih Efisien
Untuk PT SSE, proyek ini menandai langkah besar menuju ekspansi dan posisi sebagai produsen kendaraan militer modern Indonesia.
Tantangan yang Dihadapi dan Jalan ke Depan
Meskipun fase uji jalan berlangsung, beberapa tantangan tetap harus diatasi.
Tingkat proteksi, keandalan jangka panjang, pemeliharaan, suku cadang, serta sertifikasi operasional militer menjadi elemen krusial yang harus dijamin.
BACA JUGA:Gaya Balap Gurun! Honda Tornado 300 SE 2026 Hadir dengan Desain Ala CRF Dakar
BACA JUGA:Honda Rilis NWF125 Gulf Blue, Motor Matik Retro 125 cc yang Bikin Fazzio Waspada
Artikel dan sumber menyebut bahwa versi produksi akan memiliki variasi proteksi mulai dari level 2 hingga level 4 sesuai kebutuhan.
Selain itu, integrasi sistem tempur , komunikasi dan sistem C4I juga menjadi modul yang harus dikembangkan lebih lanjut agar kendaraan benar-benar siap di medan. PT SSE perlu memastikan kesiapan jangkauan layanan purna jual, pelatihan operator dan teknisi, serta dukungan logistik.
Dampak Strategis bagi Industri Pertahanan Indonesia
Pengujian P2 Tiger mencerminkan transformasi nyata dari sektor industri pertahanan Indonesia yang sebelumnya cukup bergantung pada impor komponen dan sistem jadi.
BACA JUGA:PT TMI Ungkap i2C, SUV Listrik 7-Seater Buatan Indonesia Berbasis Teknologi Eropa