Investasi pun diprediksi akan lebih mudah masuk.
Calon Kabupaten Kutai Utara memiliki peluang menjadi lumbung ekonomi baru di kawasan pedalaman Kaltim, apalagi didukung dengan posisi geografisnya yang strategis sebagai penghubung antara kawasan pesisir dan pedalaman.
Infrastruktur: Jalan Panjang yang Harus Ditempuh
Meski memiliki potensi besar, bukan berarti tantangan tidak ada.
Salah satu pekerjaan rumah terbesar adalah membangun infrastruktur dasar.
Dari delapan kecamatan yang diusulkan masuk dalam Kutai Utara, sebagian besar masih bergantung pada akses jalan tanah atau jalan berbatu.
Jika musim hujan datang, akses antar-kecamatan bahkan bisa terputus.
Untuk itu, rencana pembangunan Kabupaten Kutai Utara harus dibarengi dengan program prioritas, seperti:
Pembangunan dan peningkatan jalan penghubung antar kecamatan.
Pembangunan rumah sakit rujukan daerah.
Peningkatan kualitas sekolah-sekolah negeri.
Pembangunan sentra-sentra ekonomi desa.
Peningkatan jaringan internet dan telekomunikasi.
Pemerintah provinsi dan pusat diharapkan memberikan dukungan penuh, terutama dari sisi anggaran melalui Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Uniknya, wacana pembentukan Calon Kabupaten Kutai Utara mendapatkan dukungan luas dari tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga kalangan pemuda.
Ini penting, mengingat dalam sejarah pemekaran daerah di Indonesia, banyak rencana pemekaran yang gagal karena kurangnya legitimasi dari masyarakat setempat.
Di Kutai Utara, tokoh-tokoh adat Dayak, Banjar, dan Bugis setempat bersatu padu menyuarakan dukungan.