Dengan otonomi tersendiri, Kota Lembang bisa lebih fokus mendorong inovasi dan pembangunan pendidikan berbasis riset serta teknologi terapan.
Keunggulan Geografis dan Strategis
Lembang berada di dataran tinggi dengan iklim sejuk, sangat cocok sebagai kota hunian, wisata, dan pendidikan.
Selain itu, lokasinya yang tidak jauh dari kawasan metropolitan Bandung Raya menjadikannya wilayah penyangga yang vital.
Hal ini memberikan nilai strategis baik dari sisi logistik, ekonomi, maupun pertahanan.
Tantangan dan Harapan
Tentu saja, perjuangan menuju DOB Kota Lembang tidak akan mudah. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain:
Moratorium Pemekaran Daerah
Pemerintah pusat hingga kini masih menerapkan moratorium pemekaran wilayah.
Namun, wacana ini semakin bergeser sejak banyaknya aspirasi masyarakat di berbagai daerah.
Kesiapan Infrastruktur Pemerintahan
Kota baru membutuhkan infrastruktur pemerintahan seperti kantor wali kota, DPRD, pelayanan publik, dan jaringan birokrasi baru.
Politik Anggaran dan Regulasi
Butuh komitmen kuat dari DPRD, Pemprov Jawa Barat, dan Pemerintah Pusat untuk memberikan anggaran awal dan menetapkan payung hukum pembentukan DOB.
Meski demikian, semangat masyarakat dan komitmen tokoh lokal menjadi modal besar dalam perjuangan ini.
Keinginan untuk mempercepat pelayanan publik, meningkatkan PAD, dan mempercepat pembangunan adalah fondasi utama yang mendorong lahirnya Kota Lembang sebagai DOB.
Pembentukan Kota Lembang sebagai daerah otonomi baru di Jawa Barat merupakan bagian dari upaya besar untuk mendekatkan layanan kepada rakyat, meningkatkan efisiensi pemerintahan, dan mengembangkan potensi lokal secara maksimal.
Dengan dukungan masyarakat, tokoh daerah, serta data dan kajian yang kuat, Kota Lembang memiliki kans besar menjadi kota baru yang mandiri, berdaya saing, dan menjadi ikon baru Jawa Barat dalam sektor pariwisata dan pendidikan.