Hal ini menjadikannya kebanggaan nasional, sekaligus bukti bahwa industri pertahanan Indonesia mampu bersaing dengan produk luar negeri.
PT SSE juga telah menyesuaikan desain P6 ATAV agar kompatibel dengan berbagai kebutuhan militer, mulai dari versi angkut personel, komando, hingga versi peluncur roket ringan.
Fleksibilitas ini menjadikannya kendaraan taktis multifungsi yang sangat efisien dalam mendukung berbagai misi TNI AD.
BACA JUGA:KTM 390 Adventure R 2025 Resmi Hadir, Siap Libas Medan Berat Tanpa Ampun
BACA JUGA:Isuzu MU-X Tour Mate, Suv Overland Terbaru Siap Lawan Fortuner dan Pajero Sport
Sudah Digunakan di Lapangan
Beberapa unit Rantis P6 ATAV telah digunakan oleh pasukan elite TNI AD seperti Kopassus dan Kostrad.
Dalam latihan dan operasi gabungan, kendaraan ini terbukti tangguh, mudah dirawat, serta cocok dengan karakter medan Indonesia yang kompleks.
Dengan performa dan keandalannya, P6 ATAV kini menjadi simbol kemandirian industri pertahanan nasional sekaligus aset strategis bagi TNI AD dalam meningkatkan mobilitas tempur.
BACA JUGA:MV Agusta Sartoria Meccanica: Motor Satu-Satunya di Dunia untuk Kolektor Sultan
Langkah Menuju Swasembada Alutsista
Kehadiran Rantis P6 ATAV bukan sekadar proyek teknologi, tetapi juga langkah besar menuju kemandirian alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan terus mendorong penggunaan produk lokal untuk memperkuat pertahanan negara.
Dengan pengembangan berkelanjutan, bukan tidak mungkin P6 ATAV akan diekspor ke negara sahabat, menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain penting di pasar kendaraan militer global.
BACA JUGA:All-New Nissan Elgrand Hadir 2026: Desain Kumiko Futuristis & AWD e-4ORCE, Lebih Mewah dari Alphard?