MUSI RAWAS, PALPOS.ID - Desa Sukakarya, Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, menghadapi ketimpangan sosial dan ancaman perubahan iklim.
Namun, perpaduan antara kearifan lokal dan ilmu pengetahuan modern membuat desa ini mampu bertahan.
Program GEMILANG PLUS yang dikembangkan PT Pertamina EP Pendopo Field menjadi solusi nyata bagi masyarakat dalam mengatasi berbagai persoalan.
Bagi masyarakat Desa Sukakarya, sawah dan ekosistem yang mereka kelola ibarat tabungan. Nafkah keseharian, hingga skenario masa depan mereka bergantung pada hasil panen padi di sawah.
BACA JUGA:Pertamina EP Pendopo Field Latih Petani Musi Rawas Ciptakan Pupuk Organik Ramah Lingkungan
Namun, Tabungan itu terancam dengan masalah tahunan yang mereka hadapi. Yakni, kadar besi (Fe) dalam tanah lahan Garapan yang sangat tinggi.
“Sawah bagi kami seperti tabungan. Kalau gagal panen, semuanya ikut jatuh,” kenang Suhartini, Ketua KWT Melati.
Selain sawah, masyarakat juga memiliki hamparan tanaman pinang. Sayangnya, selama bertahun-tahun komoditas ini hanya dianggap tanaman pinggiran.
Kesadaran akan potensi pinang tumbuh ketika Pertamina EP Pendopo Field meluncurkan Gerakan Perempuan Lestarikan Alam Melalui Konservasi Pinang (GEMILANG).
BACA JUGA:Sempat Viral, Pelaku Perundungan di Muratara Akhirnya Dikeluarkan Dari Sekolah
BACA JUGA:Ciduk Pengedar Narkoba, Belasan paket Sabu Berhasil Diamankan
Program ini digerakkan melalui pendampingan aktif kepada KWT Melati, dengan pendekatan partisipatif berupa pemetaan sosial, diskusi kelompok, hingga penyusunan rencana lima tahun bersama warga.
Perlahan, masalah mulai terurai dan harapan baru muncul. Desa Sukakarya bangkit menjadi contoh bagaimana kearifan lokal berpadu dengan sains modern untuk menjawab persoalan sehari-hari.