Salah satunya adalah kenaikan harga bahan baku seperti ayam kampung, telur bebek, dan bumbu dapur. Selain itu, ketersediaan arang berkualitas juga cukup sulit dan harganya terus naik.
Namun, para pedagang tetap berupaya menjaga kualitas demi mempertahankan pelanggan. “Orang datang ke sini karena rasa dan tradisinya. Jadi meski harga bahan naik, kualitas harus tetap nomor satu,” tegas Sumarno.
Di tengah gempuran kuliner modern, Bakmi Jawa membuktikan bahwa tradisi kuliner dapat tetap bertahan dan bahkan berkembang jika dikelola dengan baik.
Kombinasi antara cita rasa autentik, proses memasak yang unik, dan dukungan media sosial membuat Bakmi Jawa hadir sebagai ikon kuliner yang tak lekang oleh waktu.
Dengan permintaan yang terus meningkat, Bakmi Jawa diprediksi akan semakin dikenal secara nasional dan mungkin saja menjadi daya tarik baru dalam industri kuliner Indonesia.