PALPOS.ID — Di tengah meningkatnya ancaman siber dan maraknya kasus pembobolan akun digital, realme—brand teknologi yang terus berkembang pesat di Indonesia—resmi menegaskan komitmennya terhadap keamanan data pengguna dengan memperkuat penerapan MFA (Multi-Factor Authentication) pada layanan akun realme.
Langkah ini menandai babak baru bagi ekosistem digital realme, terutama karena semakin banyak pengguna memanfaatkan cloud, layanan keamanan perangkat, hingga fitur personalisasi yang terhubung dengan akun realme.
Keamanan digital kini menjadi isu serius. Data yang bocor, akun yang diambil alih, hingga akses ilegal perangkat menjadi ancaman nyata yang bisa terjadi pada siapa saja.
Oleh karena itu, penerapan sistem MFA di akun realme disebut sebagai salah satu langkah strategis perusahaan untuk menambah lapisan proteksi sekaligus meningkatkan rasa aman pengguna di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Realme GT 7 Dream Edition Usung Desain Menarik Berkolaborasi dengan Aston Martin, Jadi Sorotan Baru
Ancaman Keamanan Digital Meningkat, Realme Ambil Sikap
Dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas digital masyarakat Indonesia meningkat tajam, terutama di sektor smartphone.
Dengan populasi pengguna ponsel pintar yang mencapai ratusan juta, Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar sekaligus paling rentan terhadap serangan siber.
Serangan berupa phishing, pencurian kata sandi, hingga akses ilegal ke data cloud kerap terjadi karena pengguna hanya mengandalkan satu lapisan pengamanan: password.
BACA JUGA:Realme C85 Series Raih GUINNESS WORLD RECORD™ untuk Uji Ketahanan Air Massal
Realme menilai pola tersebut berbahaya. Password dianggap tidak lagi cukup untuk melindungi akun yang terhubung dengan perangkat, data pribadi, hingga foto dan berkas digital pengguna.
Karena itu, sistem Multi-Factor Authentication diperkenalkan sebagai solusi keamanan modern yang lebih kuat.
“MFA bukan lagi fitur tambahan, tetapi kebutuhan penting bagi pengguna digital saat ini. Dengan penerapan verifikasi berlapis, kami ingin memastikan bahwa data dan identitas pengguna tetap aman meski risiko ancaman terus berkembang,” ujar juru bicara realme Indonesia dalam pernyataan resmi perusahaan.