Selain fusion, konsep all you can eat juga menjadi daya tarik tersendiri. Dengan harga yang terjangkau, pengunjung bisa menikmati berbagai jenis sushi mulai dari nigiri, maki, sashimi, hingga tempura dan ramen dalam satu paket.
BACA JUGA:Terong Balado, Hidangan Rumahan yang Kian Naik Daun dan Jadi Primadona di Restoran Modern
BACA JUGA:Tahu Jeletot Jadi Primadona Baru Kuliner Pedas : Penjualan Melonjak di Berbagai Kota
Konsep ini terbukti berhasil menarik keluarga dan rombongan besar yang ingin bersantap bersama.
Fenomena menarik lainnya adalah semakin banyak UMKM dan penjual rumahan yang ikut terjun ke bisnis sushi.
Mereka menawarkan sushi box dengan harga yang jauh lebih ekonomis, namun tetap menarik secara tampilan. Platform seperti Instagram, TikTok, dan marketplace menjadi sarana pemasaran utama.
Salah satu penjual sushi rumahan di Bandung mengatakan bahwa permintaan meningkat drastis sejak ia memasarkan produknya melalui media sosial.
“Awalnya hanya iseng membuat untuk teman-teman kantor. Setelah sering diposting di TikTok, pesanan bisa mencapai puluhan boks per hari,” ujarnya.
Para pelaku UMKM juga memanfaatkan tren bento box dan lunch box sehat, memadukan sushi dengan lauk lain yang populer seperti ayam teriyaki, salmon mentai, atau salad buah.
Produk ini diminati tak hanya oleh siswa sekolah dan mahasiswa, tetapi juga pekerja kantoran yang mencari menu makan siang praktis dan bergizi.
Selain cita rasa, salah satu faktor penting yang membuat sushi digemari adalah asosiasinya dengan pola makan sehat.
Sushi umumnya menggunakan bahan-bahan segar seperti ikan, sayuran, rumput laut, dan nasi yang kaya karbohidrat kompleks. Ikan seperti salmon dan tuna terkenal mengandung omega-3 yang baik untuk jantung dan otak.
Masyarakat urban, terutama mereka yang aktif dalam dunia kebugaran, banyak memilih sushi sebagai alternatif makan siang rendah kalori.
Beberapa restoran bahkan kini menyediakan menu khusus seperti brown rice sushi atau low-calorie sushi roll untuk mendukung gaya hidup sehat.
Namun, para ahli tetap mengingatkan bahwa tidak semua sushi memiliki kalori rendah. Varian dengan mayones, saus mentai, atau yang digoreng justru bisa mengandung lemak dan garam tinggi. Karena itu, konsumen dianjurkan tetap memperhatikan komposisi menu yang dipilih.
Melihat tingginya minat pasar, industri sushi diprediksi akan terus berkembang dalam beberapa tahun ke depan. Persaingan antarrestoran akan semakin ketat, mendorong inovasi baru tidak hanya dari segi menu, tetapi juga konsep pelayanan dan teknologi.