“Awalnya coba-coba. Ternyata banyak pelanggan yang suka. Apalagi kalau saya beri pilihan porsi kecil dan besar, jadi lebih fleksibel,” tuturnya.
BACA JUGA:Dakbal : Menu Pedas Korea yang Kian Populer di Kalangan Anak Muda
BACA JUGA:Ayam Goreng Pedas Melanda : Gerai Kuliner Ramai Diserbu Pecinta Makanan Pedas di Berbagai Daerah
Tidak hanya di kota besar, tren sop buntut juga merambah ke wilayah wisata seperti Yogyakarta, Bali, dan Malang. Para wisatawan, terutama turis domestik, menjadikan sop buntut sebagai salah satu menu yang wajib dicoba.
Beberapa restoran bahkan menghadirkan inovasi, seperti sop buntut dengan kuah pedas khas Bali, sop buntut kluwek, hingga sop buntut herbal dengan tambahan jahe merah dan kapulaga.
Inovasi rasa ini terbukti mampu menarik perhatian konsumen yang mencari pengalaman kuliner baru namun tetap dalam nuansa tradisional.
Selain popularitasnya yang terus meningkat, sop buntut juga dinilai memberikan peluang bisnis yang menjanjikan.
Meski bahan bakunya tidak murah, permintaan tetap tinggi, membuat profit margin bagi pelaku usaha tetap stabil.
Beberapa pemasok daging sapi melaporkan permintaan buntut sapi naik hingga 20 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Biasanya buntut bukan bagian yang paling laku, tetapi sekarang justru banyak diburu. Kami sampai menambah stok dari distributor,” kata Andri, salah satu pedagang daging di Pasar Kramat Jati.
Kendati demikian, meningkatnya permintaan membuat harga buntut sapi di pasar tradisional turut mengalami kenaikan. Dalam tiga bulan terakhir, harga per kilogram naik antara 10–15 persen.
Meski demikian, para pengusaha tetap berupaya menjaga harga jual agar tetap terjangkau bagi konsumen.
Beberapa restoran memilih menahan harga dengan mengatur ulang ukuran porsi, sementara sebagian UMKM memilih menawarkan paket hemat untuk menjaga daya tarik pembeli.
Dari sisi kesehatan, sejumlah ahli gizi menyebut bahwa sop buntut memiliki kandungan nutrisi yang baik jika diolah dengan tepat.
Kaldu sapi dapat memberikan protein kolagen, sementara penambahan sayuran seperti wortel, kentang, dan seledri menambah kandungan vitamin.
Namun, ahli gizi menyarankan agar konsumen tetap memperhatikan kadar lemaknya. “Sop buntut aman dan sehat dikonsumsi, asalkan kuahnya tidak terlalu berminyak dan porsinya tidak berlebihan.