Tempe Mendoan, Kuliner Tradisional Banyumas yang Terus Bertahan di Tengah Modernisasi

Jumat 19-12-2025,10:13 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

Perpaduan rasa gurih dari tempe dan adonan tepung dengan manis-pedas sambal kecap menjadikan mendoan memiliki cita rasa yang khas dan sulit dilupakan.

BACA JUGA:Dadar Gulung, Jajanan Tradisional yang Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Kuliner Modern

BACA JUGA:Onde-Onde, Warisan Kuliner Tradisional yang Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Jajanan Modern

Tak heran jika kuliner ini sering menjadi menu wajib bagi para wisatawan yang berkunjung ke Banyumas.

Selain dijual di warung kaki lima dan pasar tradisional, tempe mendoan juga mulai hadir di restoran dan kafe modern. B

eberapa pelaku usaha kuliner bahkan melakukan inovasi dengan menghadirkan varian mendoan crispy, mendoan isi keju, hingga mendoan saus kekinian. Meski demikian, mendoan klasik dengan resep tradisional tetap menjadi favorit utama.

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Banyumas menilai tempe mendoan sebagai salah satu aset budaya daerah yang perlu dilestarikan.

Kepala dinas setempat menyatakan bahwa mendoan bukan sekadar makanan, melainkan bagian dari identitas masyarakat Banyumas.

“Mendoan mencerminkan kesederhanaan, kebersamaan, dan kearifan lokal masyarakat Banyumas,” katanya.

Upaya pelestarian tempe mendoan juga dilakukan melalui berbagai festival kuliner dan promosi pariwisata.

Dalam beberapa acara budaya daerah, mendoan sering dijadikan ikon kuliner yang diperkenalkan kepada pengunjung dari luar daerah bahkan mancanegara.

Pemerintah daerah berharap, melalui promosi tersebut, mendoan dapat semakin dikenal luas dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.

Dari sisi ekonomi, tempe mendoan memberikan peluang usaha yang cukup besar, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Modal yang relatif kecil dan bahan baku yang mudah diperoleh membuat usaha mendoan dapat dijalankan oleh banyak orang. Hal ini turut membantu meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya di sektor informal.

Namun demikian, para pelaku usaha mendoan juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku utama tempe.

Fluktuasi harga kedelai kerap memengaruhi biaya produksi dan keuntungan pedagang. Meski begitu, sebagian besar pedagang memilih bertahan dengan menyesuaikan ukuran atau jumlah penjualan tanpa mengurangi kualitas rasa.

Kategori :