Wilayah ini dikenal sebagai kawasan transmigrasi sejak era Orde Baru dengan masyarakat multietnis yang hidup berdampingan secara harmonis.
Sektor pertanian dan perkebunan menjadi andalan ekonomi.
Meski produktif, warga Keluang masih merasakan keterbatasan pelayanan publik.
Pemekaran wilayah dinilai sebagai peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat transmigran.
6. Kecamatan Bayung Lencir: Raksasa Sumber Daya Alam
Bayung Lencir merupakan kecamatan terluas dengan luas 4.847 kilometer persegi, bahkan lebih luas dari beberapa kabupaten di Pulau Jawa.
Wilayah ini berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi dan menjadi jalur perlintasan strategis antarprovinsi.
Bayung Lencir kaya akan sumber daya alam seperti minyak dan gas bumi, batubara, serta perkebunan sawit skala besar.
Kehadiran perusahaan nasional dan multinasional menjadikannya lokomotif ekonomi kawasan timur Muba.
Namun, jarak yang jauh dari pusat pemerintahan kerap membuat aspirasi masyarakat kurang terserap optimal.
Harapan Besar Menuju Kabupaten Muba Timur
Jika enam kecamatan tersebut digabungkan, Kabupaten Muba Timur akan memiliki luas wilayah lebih dari 8.000 kilometer persegi dengan jumlah penduduk ratusan ribu jiwa.
Potensi ekonomi dari sektor energi, pertambangan, perkebunan, hingga logistik menjadikan Muba Timur salah satu DOB paling menjanjikan di Sumatera Selatan.
Presidium Muba Timur menegaskan bahwa perjuangan ini murni untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan kepentingan politik semata.
Meski masih terkendala moratorium DOB, banyak pengamat otonomi daerah menilai Muba Timur sangat layak dimekarkan karena kesiapan wilayah, sumber daya, dan potensi PAD yang tinggi.
Kini, masyarakat hanya menunggu keputusan pemerintah pusat untuk membuka kembali keran pemekaran daerah dan mewujudkan harapan lahirnya Kabupaten Muba Timur sebagai daerah otonomi baru yang maju, mandiri, dan berdaya saing.