Iklan PEMUTIHAN PAJAK PEMPROV
Iklan Astra Motor

BPS Tuding Geopolitik Global Sebagai Biang Keladi Lonjakan Harga Emas

BPS Tuding Geopolitik Global  Sebagai Biang Keladi Lonjakan Harga Emas

BPS Tuding Geopolitik Global Sebagai Biang Keladi Lonjakan Harga Emas-Foto:dokumen palpos-

JAKARTA, PALPOS.ID — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa lonjakan harga emas yang terjadi belakangan ini dipicu oleh memanasnya kondisi geopolitik dan geoekonomi global.

Situasi tersebut membuat emas semakin diburu investor sebagai aset aman (safe haven), sehingga harganya terus merangkak naik.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa harga emas internasional berada dalam tren kenaikan yang konsisten sepanjang 2025.

Berdasarkan data dari PT Antam, total penjualan emas selama Januari–September 2025 tercatat mencapai 34.164 kilogram, setara 1.098.398 troy oz.

BACA JUGA:Harga Emas Dunia Anjlok di Akhir Pekan, Antiklimaks Usai Pemerintahan AS Dibuka Kembali

BACA JUGA:Harga Emas Antam Naik Rp29.000, Dunia Tunggu Keputusan DPR AS Akhiri Shutdown

“Kondisi geopolitik dan geoekonomi global menjadi faktor utama pendorong kenaikan harga emas. Investor mengalihkan aset ke emas sebagai safe haven,” ujar Amalia dalam Rapat Koordinasi Inflasi Daerah 2025 yang dipantau secara daring dari Jakarta, Senin.

Penjualan Emas Melonjak 20 Persen

Amalia menambahkan bahwa volume penjualan emas meningkat 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 918.450 troy oz.

Peningkatan minat masyarakat terhadap emas disebut sebagai salah satu faktor yang memperkuat lonjakan inflasi komoditas tersebut.

BACA JUGA:Sempat Melemah, Harga Emas Siap-siap “Balas Dendam” hingga 2026

BACA JUGA:Harga Emas Antam Kembali Mengkilap, Tembus Rp2,36 Juta per Gram pada Rabu (12/11/2025)

Emas Sumbang Inflasi Hingga 52,76 Persen

Secara nasional, kategori emas perhiasan menyumbang inflasi sebesar 52,76 persen pada Oktober 2025.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: