Pemekaran Wilayah Papua Barat Daya: Wacana Pembentukan Enam Kabupaten Baru Bukan Ambisi Politik Semata
Pemekaran Wilayah Papua Barat Daya: Wacana Pembentukan Enam Kabupaten Baru Bukan Ambisi Politik Semata.--Dokumen Palpos.id
Sebagai salah satu provinsi termuda di Indonesia yang resmi berdiri pada 9 Desember 2022, Papua Barat Daya masih menghadapi sejumlah tantangan krusial.
Dari total wilayah seluas 24.904 km persegi, sebagian besar merupakan daerah pegunungan, hutan lebat, serta kepulauan yang terpencar-pencar, yang menyulitkan pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan Kota Cikampek Menjawab Tantangan Pembangunan
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan Kabupaten Tasikmalaya Utara Merupakan Gerakan Nyata
Masalah keterisolasian menjadi hambatan utama dalam pemerataan pembangunan.
Banyak distrik yang hanya bisa dijangkau melalui transportasi udara atau laut, bahkan dengan waktu tempuh yang sangat lama.
Kondisi ini membuat akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan administrasi pemerintahan menjadi sangat terbatas.
Dalam konteks itulah pemekaran enam kabupaten baru dipandang sebagai solusi realistis.
Pembentukan DOB diharapkan dapat mendekatkan pelayanan publik, membuka lapangan kerja baru, serta memberdayakan potensi lokal yang selama ini terabaikan.
Enam Kabupaten Baru yang Diusulkan
Berikut enam daerah yang tengah diusulkan sebagai Daerah Otonomi Baru di Provinsi Papua Barat Daya:
1. Kabupaten Maybrat Sau
Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Maybrat.
Fokus utama dari pembentukan Maybrat Sau adalah untuk mempercepat pembangunan di wilayah timur Maybrat yang selama ini masih sulit dijangkau.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Wacana Pembentukan Kabupaten Subang Utara Bagian Dari Gerakan Besar
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: palpos.disway.id


